(Rumbia): Sebanyak 308 honorer Bombana yang dijanjikan masuk Kategori
satu (K1) namun tak terakomodir, menduduki kantor Badan Kepegawaian Daerah
(BKD) sejak pagi kemarin. Mereka kecewa karena tak juga lolos K1 dan tidak
diakomodir di pengumuman K2.
Aksi pendudukan kantor BKD itu
hingga semalam masih dilakukan. Ketua Forum Solidaritas honorer Bombana, Junadi
memastikan aksi tersebut akan berlangsung hingga mereka diakomodir.
''Sebenarnya kami berjumlah 348 honorer yang dijanjikan masuk K1. Namun dalam
perjalanannya hanya 10 orang yang terakomodir, sementara 20 rekan lainnya gugur
karena sudah ada meninggal dan tidak tercatat sebagai honorer lagi. Kami kecewa
dengan Kepala BKD Bombana, Ridwan yang lebih mementingkan urusan keluarga
dibanding mengurus kami,'' terangnya.
Sementara itu Heryanto Nompa yang mendampingi honorer menjelaskan bila janji mengakomodir K1 Bombana sebanyak 308 orang adalah pembohongan publik. Ketua KNPI Bombana itu mengurai sesuai Surat Badan Kepegawaian Nasional (BKN) tertanggal 4 Agustus yang ditunjukkan pada Bupati Bombana bila honorer yang diusulkan masuk K1 hanya berjumlah 16 orang, bukan 308 honorer. ''Harusnya mereka yang diakomodir dulu baru honorer K2. Di kasus ini mereka tak masuk K1 juga tak masuk K2. Makanya kami turut mengawal kasus ini,'' jelasnya.
Nyaris Terbakar
Gedung Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bombana nyaris luluh lantah. Sabtu (28/9) dinihari lalu, intansi yang mengurusi nasib pegawai dan honorer itu dibakar orang tak dikenal.
Meski insiden tersebut tidak menimbulkan kebakaran hebat, namun salah satu inventaris kantor BKD berupa papan pengumuman, hangus terbakar. Aksi percobaan pembakaran gedung BKD itu terjadi Sabtu dinihari, sekitar pukul 04.00 wita. Uniknya, kejadian ini terjadi hanya beberapa jam, pasca pengumuman tenaga honorer yang masuk dalam listing Kategori dua (K2) diumumkan di koran ini, serta ditempel dipapan pengumuman BKD.
"Kemungkinan dibakar setelah pegawai tinggalkan kerja di BKD. Kira-kira sekitar pukul empat dinihari," kata salah seorang pegawai BKD. Belum diketahui pasti motif percobaan pembakaran tersebut, namun informasi yang berkembang di Bombana, aksi tersebut diduga akibat akumulasi kekecewaan oknum-oknum tertentu terhadap kinerja BKD dalam mengurus nasib tenaga honorer yang sampai pengumuman Jum'at (27/9) lalu, terus menerus menuai berbagai masalah.
Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, sebelum terbakar, papan pengumuman yang terbuat dari tripleks itu, siangnya lebih dulu ditempelkan nama-nama listing K2. Papan pengumuman ini, terletak di depan pintu masuk gedung BKD. Entah bagaimana, malamnya, papan pengumuman itu langsung terbakar hingga salah satu sudutnya rusak. "Tidak tahu apakah apinya ada yang padamkan atau memang mati sendirinya. Kalau apinya membesar, bisa terjadi kebakaran hebat, karena letak papan pengumuman dekat dengan palpon gedung yang memungkinkan api bisa menjalar dengan cepat," cerita pegawai lainnya.
Kepala bidang perencanaan BKD Bombana, Sahrullah dan kepala bidang pengembangan DR Arman, mengakui adanya inventaris kantor di instansi tempat mereka bekerja. Meski begitu, dua pejabat eselon tiga di BKD ini, sama-sama tidak mengetahui apa penyebab papan pengumuman itu dibakar. (nur/awl/KP)
Sementara itu Heryanto Nompa yang mendampingi honorer menjelaskan bila janji mengakomodir K1 Bombana sebanyak 308 orang adalah pembohongan publik. Ketua KNPI Bombana itu mengurai sesuai Surat Badan Kepegawaian Nasional (BKN) tertanggal 4 Agustus yang ditunjukkan pada Bupati Bombana bila honorer yang diusulkan masuk K1 hanya berjumlah 16 orang, bukan 308 honorer. ''Harusnya mereka yang diakomodir dulu baru honorer K2. Di kasus ini mereka tak masuk K1 juga tak masuk K2. Makanya kami turut mengawal kasus ini,'' jelasnya.
Nyaris Terbakar
Gedung Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bombana nyaris luluh lantah. Sabtu (28/9) dinihari lalu, intansi yang mengurusi nasib pegawai dan honorer itu dibakar orang tak dikenal.
Meski insiden tersebut tidak menimbulkan kebakaran hebat, namun salah satu inventaris kantor BKD berupa papan pengumuman, hangus terbakar. Aksi percobaan pembakaran gedung BKD itu terjadi Sabtu dinihari, sekitar pukul 04.00 wita. Uniknya, kejadian ini terjadi hanya beberapa jam, pasca pengumuman tenaga honorer yang masuk dalam listing Kategori dua (K2) diumumkan di koran ini, serta ditempel dipapan pengumuman BKD.
"Kemungkinan dibakar setelah pegawai tinggalkan kerja di BKD. Kira-kira sekitar pukul empat dinihari," kata salah seorang pegawai BKD. Belum diketahui pasti motif percobaan pembakaran tersebut, namun informasi yang berkembang di Bombana, aksi tersebut diduga akibat akumulasi kekecewaan oknum-oknum tertentu terhadap kinerja BKD dalam mengurus nasib tenaga honorer yang sampai pengumuman Jum'at (27/9) lalu, terus menerus menuai berbagai masalah.
Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, sebelum terbakar, papan pengumuman yang terbuat dari tripleks itu, siangnya lebih dulu ditempelkan nama-nama listing K2. Papan pengumuman ini, terletak di depan pintu masuk gedung BKD. Entah bagaimana, malamnya, papan pengumuman itu langsung terbakar hingga salah satu sudutnya rusak. "Tidak tahu apakah apinya ada yang padamkan atau memang mati sendirinya. Kalau apinya membesar, bisa terjadi kebakaran hebat, karena letak papan pengumuman dekat dengan palpon gedung yang memungkinkan api bisa menjalar dengan cepat," cerita pegawai lainnya.
Kepala bidang perencanaan BKD Bombana, Sahrullah dan kepala bidang pengembangan DR Arman, mengakui adanya inventaris kantor di instansi tempat mereka bekerja. Meski begitu, dua pejabat eselon tiga di BKD ini, sama-sama tidak mengetahui apa penyebab papan pengumuman itu dibakar. (nur/awl/KP)
WARNING..!! Etika BERKOMENTAR di Blog all's well :
a. Gunakanlah Perkataan yang Baik, Ramah dan Sopan
b. Komentar SPAM akan all's well HAPUS setelah direview
c. Komentar NEGATIF & RASIS akan Segera di HAPUS
d. Dilarang Menambahkan "LINK AKTIF" dalam Komentar
Note: "ANDA SOPAN KAMI PUN SEGAN" (all's well) ConversionConversion EmoticonEmoticon