(Wanareja): Setelah guru berstatus
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) menggelar aksi keprihatinan akhir pekan lalu, Senin (7/10)
kemarin, giliran guru bakti menggelar aksi serupa. Aksi yang dikoordinir Forum
Komunikasi Guru Tidak Tetap (FKGTT) juga menuntut agar pemerintah memberikan
tunjangan yang layak.
Aksi kemarin digelar oleh FKGTT Kecamatan Wanareja di
alun-alun Wanareja. Dimulai dengan pembubuhan tanda tangan 100 peserta aksi di
atas kain putih sebagai bentuk dukungan. Peserta aksi sekitar pukul 09.00
langsung melakukan doa bersama dan tanpa adanya orasi.
Atribut yang dibawa selain spanduk yakni kertas berukuran besar bertuliskan "Gaji Kami Hanya Rp 100 Ribu".
Koordinator aksi, Herwanto menjelaskan, aksi diadakan sebagai langkah riil dari FKGTT untuk memperjuangkan nasib seluruh anggotanya. Herwanto menilai, FKGTT bahkan dikebiri oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2005 dan PP Nomor 56 Tahun 2012. "PP 48 dan PP 56 membunuh legalitas GTT," katanya kepada Radarmas.
Adanya PP tersebut membuat perhatian dari pemerintah baik pusat maupun daerah sangat minim. Salah satunya, kesempatan untuk mengikuti program sertifikasi yang hanya diberikan kepada guru honorer di sekolah swasta.
Untuk itu, pihaknya memperjuangkan agar GTT dan PTT bisa mendapatkan tunjangan dari pemerintah yang nilainya setara dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK). "Cilacap itu kabupaten terkaya, tapi tunjangan GTT dan PTT sangat minim. Kami sangat konsisten untuk ikut mencerdaskan anak bangsa," katanya.
Aksi kemarin diakhiri dengan doa bersama. Seluruh tandan tangan yang telah terkumpul akan dibawa ke Kabupaten Cilacap bersamaan dengan aksi serupa. Rencananya, pengurus FKGTT Kabupaten Cilacap akan melakukan aksi di alun-alun dengan mengerahkan massa dalam jumlah besar. "Besok (hari ini, red) akan ada aksi di alun-alun. Tanda tangan ini akan kami bawa ke sana," ujarnya.
Aksi kemarin berlangsung lancar dan tertib karena tidak ada orasi sama sekali. Perwakilan pengurus PGRI Cabang Wanareja memberikan pujian atas aksi yang berjalan aman. Gerakan FKGTT juga sama dengan program PGRI yang menginginkan adanya perbaikan nasib guru honorer. (har/sus/jpnn)
Atribut yang dibawa selain spanduk yakni kertas berukuran besar bertuliskan "Gaji Kami Hanya Rp 100 Ribu".
Koordinator aksi, Herwanto menjelaskan, aksi diadakan sebagai langkah riil dari FKGTT untuk memperjuangkan nasib seluruh anggotanya. Herwanto menilai, FKGTT bahkan dikebiri oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2005 dan PP Nomor 56 Tahun 2012. "PP 48 dan PP 56 membunuh legalitas GTT," katanya kepada Radarmas.
Adanya PP tersebut membuat perhatian dari pemerintah baik pusat maupun daerah sangat minim. Salah satunya, kesempatan untuk mengikuti program sertifikasi yang hanya diberikan kepada guru honorer di sekolah swasta.
Untuk itu, pihaknya memperjuangkan agar GTT dan PTT bisa mendapatkan tunjangan dari pemerintah yang nilainya setara dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK). "Cilacap itu kabupaten terkaya, tapi tunjangan GTT dan PTT sangat minim. Kami sangat konsisten untuk ikut mencerdaskan anak bangsa," katanya.
Aksi kemarin diakhiri dengan doa bersama. Seluruh tandan tangan yang telah terkumpul akan dibawa ke Kabupaten Cilacap bersamaan dengan aksi serupa. Rencananya, pengurus FKGTT Kabupaten Cilacap akan melakukan aksi di alun-alun dengan mengerahkan massa dalam jumlah besar. "Besok (hari ini, red) akan ada aksi di alun-alun. Tanda tangan ini akan kami bawa ke sana," ujarnya.
Aksi kemarin berlangsung lancar dan tertib karena tidak ada orasi sama sekali. Perwakilan pengurus PGRI Cabang Wanareja memberikan pujian atas aksi yang berjalan aman. Gerakan FKGTT juga sama dengan program PGRI yang menginginkan adanya perbaikan nasib guru honorer. (har/sus/jpnn)
3 komentar
Click here for komentarmaju terus GTT / PTT...!!!
ReplyGTT jg turut berjasa mencerdaskan bangsa...kalo tdk ada GTT banyak sekolah yg kekurangan guru toh? Jd mbok ya jasax jg dihargai.UMK untukmu para GTT! Amin
Replybener banget mbak ika paramita...amin semoga pemerintah sadar akan keberadaan GTT di tanah air
ReplyWARNING..!! Etika BERKOMENTAR di Blog all's well :
a. Gunakanlah Perkataan yang Baik, Ramah dan Sopan
b. Komentar SPAM akan all's well HAPUS setelah direview
c. Komentar NEGATIF & RASIS akan Segera di HAPUS
d. Dilarang Menambahkan "LINK AKTIF" dalam Komentar
Note: "ANDA SOPAN KAMI PUN SEGAN" (all's well) ConversionConversion EmoticonEmoticon