Nelson Mandela saat dalam penjara. (Foto: dok. nelsonmandelas.com)
all's well- Nelson Rolihlahla Mandela adalah pria
terdidik. Mantan Presiden Afrika Selatan (Afsel) ini menaruh kepercayaan
besar pada pendidikan dan proses belajar jangka panjang. Nama Nelson
sendiri didapatkannya ketika belajar di institusi pendidikan Barat yang
menjadi sekolah formal pertamanya.
Sekolah formal tersebut bukanlah satu-satunya sumber pendidikan Mandela. Sebagai anak kepala suku, dia mempelajari seni mendengarkan. Kemampuan ini membantu perannya sebagai pemimpin dan pencipta perdamaian di sepanjang hidupnya.
Ayah Mandela wafat ketika dia berusia sembilan tahun. Mandela kemudian diasuh oleh walinya, Jongintaba. Dalam budaya Thembu, suku bangsa Mandela, sekolah berarti inisiasi pada usia 16 tahun dan kemudian belajar di Clarkebury Boarding School. Pendidikan tiga tahun di sekolah asrama tersebut dirampungkan Mandela hanya dalam dua tahun. Demikian seperti disitat dari nelsonmandelas.com, Jumat (6/12/2013).
Pada 1937, Mandela kemudian melanjutkan pendidikannya ke kampus yang secara tradisi menjadi almamater kerajaan Thembu, Fort Hare University. Di kampus ini, Nelson Mandela terlibat aktif dalam Konsil Perwakilan Mahasiswa. Karena aksi boikot, Mandela pun diminta keluar kampus. Di sinilah jalan pendidikan Mandela berubah.
Ketimbang mengikuti keinginan walinya untuk dijodohkan, Mandela pergi ke Johannesburg, Afrika Selatan. Di sana, dia merampungkan pendidikan S-1. Gelar Bachelor of Arts dia raih dari University of South Africa melalui kuliah jarak jauh.
Mandela lalu mempelajari Ilmu Hukum di University of Witswatersrand. Kehidupan masa kuliah Mandela diinterupsi dengan keaktifannya di African National Congress (ANC). Mandela dan temannya, Oliver Tambo, membuka firma hukum pertama bagi orang kulit hitam di Afrika Selatan.
Firma ini memberikan saran dan bantuan hukum dengan biaya terjangkau, dan seringnya gratis, kepada masyarakat tidak mampu. Pria kelahiran 18 Juli 1918 ini meneruskan pendidikan hukumnya ketika berada di dalam penjara.
Ketika menjalani masa tahanan di penjara Robben Island, Mandela kerap memberikan saran-saran hukum kepada para tahanan maupun staf penjara. Kehidupan di penjara terkenal keras dan kejam. Tetapi entah bagaimana, Mandela mampu mengubah paradigma itu dan menjadikan penjaranya sebagai tempat belajar. Inilah bukti kecintaan dan kepercayaannya pada pendidikan. Tidak heran, penjara Robben Island kini dikenal sebagai 'Nelson Mandela University'.
Mandela melihat pendidikan sebagai kunci memenangkan pertarungan melawan apartheid. Dan di saat yang sama, dia juga menyampaikan bahwa pendidikan tidak ada hubungannya dengan kemampuan seseorang untuk memilih atau berpikir.
Nelson Mandela wafat pada hari Kamis 5 Desember 2013 tengah malam waktu setempat. Dia dikenal sebagai pejuang anti-apartheid yang menaruh perhatian besar pada pendidikan. Dua kalimat Mandela tentang pendidikan ini memberikan gambaran tentang apa yang dipercayainya:
- "Kepala dan hati yang baik selalu menjadi kombinasi yang tangguh."
- "Pendidikan adalah senjata paling kuat yang dapat digunakan untuk mengubah dunia." (rfa)
Sekolah formal tersebut bukanlah satu-satunya sumber pendidikan Mandela. Sebagai anak kepala suku, dia mempelajari seni mendengarkan. Kemampuan ini membantu perannya sebagai pemimpin dan pencipta perdamaian di sepanjang hidupnya.
Ayah Mandela wafat ketika dia berusia sembilan tahun. Mandela kemudian diasuh oleh walinya, Jongintaba. Dalam budaya Thembu, suku bangsa Mandela, sekolah berarti inisiasi pada usia 16 tahun dan kemudian belajar di Clarkebury Boarding School. Pendidikan tiga tahun di sekolah asrama tersebut dirampungkan Mandela hanya dalam dua tahun. Demikian seperti disitat dari nelsonmandelas.com, Jumat (6/12/2013).
Pada 1937, Mandela kemudian melanjutkan pendidikannya ke kampus yang secara tradisi menjadi almamater kerajaan Thembu, Fort Hare University. Di kampus ini, Nelson Mandela terlibat aktif dalam Konsil Perwakilan Mahasiswa. Karena aksi boikot, Mandela pun diminta keluar kampus. Di sinilah jalan pendidikan Mandela berubah.
Ketimbang mengikuti keinginan walinya untuk dijodohkan, Mandela pergi ke Johannesburg, Afrika Selatan. Di sana, dia merampungkan pendidikan S-1. Gelar Bachelor of Arts dia raih dari University of South Africa melalui kuliah jarak jauh.
Mandela lalu mempelajari Ilmu Hukum di University of Witswatersrand. Kehidupan masa kuliah Mandela diinterupsi dengan keaktifannya di African National Congress (ANC). Mandela dan temannya, Oliver Tambo, membuka firma hukum pertama bagi orang kulit hitam di Afrika Selatan.
Firma ini memberikan saran dan bantuan hukum dengan biaya terjangkau, dan seringnya gratis, kepada masyarakat tidak mampu. Pria kelahiran 18 Juli 1918 ini meneruskan pendidikan hukumnya ketika berada di dalam penjara.
Ketika menjalani masa tahanan di penjara Robben Island, Mandela kerap memberikan saran-saran hukum kepada para tahanan maupun staf penjara. Kehidupan di penjara terkenal keras dan kejam. Tetapi entah bagaimana, Mandela mampu mengubah paradigma itu dan menjadikan penjaranya sebagai tempat belajar. Inilah bukti kecintaan dan kepercayaannya pada pendidikan. Tidak heran, penjara Robben Island kini dikenal sebagai 'Nelson Mandela University'.
Mandela melihat pendidikan sebagai kunci memenangkan pertarungan melawan apartheid. Dan di saat yang sama, dia juga menyampaikan bahwa pendidikan tidak ada hubungannya dengan kemampuan seseorang untuk memilih atau berpikir.
Nelson Mandela wafat pada hari Kamis 5 Desember 2013 tengah malam waktu setempat. Dia dikenal sebagai pejuang anti-apartheid yang menaruh perhatian besar pada pendidikan. Dua kalimat Mandela tentang pendidikan ini memberikan gambaran tentang apa yang dipercayainya:
- "Kepala dan hati yang baik selalu menjadi kombinasi yang tangguh."
- "Pendidikan adalah senjata paling kuat yang dapat digunakan untuk mengubah dunia." (rfa)
sumber: http://kampus.okezone.com
WARNING..!! Etika BERKOMENTAR di Blog all's well :
a. Gunakanlah Perkataan yang Baik, Ramah dan Sopan
b. Komentar SPAM akan all's well HAPUS setelah direview
c. Komentar NEGATIF & RASIS akan Segera di HAPUS
d. Dilarang Menambahkan "LINK AKTIF" dalam Komentar
Note: "ANDA SOPAN KAMI PUN SEGAN" (all's well) ConversionConversion EmoticonEmoticon