JAKARTA, Sebanyak 2.818 honorer kategori satu (K1) yang
selama ini bekerja di Kanwil-kanwil Kemenag di seluruh Indonesia bernasib pilu.
Karena peluang mereka untuk bisa diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) sudah makin tipis. Sumber gaji bulanannya pun mulai tahun depan bakal
tidak jelas. Hal itu dikatakan Ahmad Fauzi Lubis, Ketua Forum Solidaritas
Honorer K1 Kemenag Sumatra Utara (Sumut), kepada JPNN di Kantor Kemenag,
Jakarta, Rabu, 18 Desember 2013.
Menurut Fauzi, Mulai 2014, Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) kemenag sudah tidak lagi mencantumkan honor untuk para tenaga
honorer. "Mulai 2014, honor kami yang selama ini diambilkan dari
DIPA, yang besarnya 97 ribu rupiah per bulan, akan dihapuskan. Ini sangat
mencemaskan kami," ujar Ia menambahkan, dirinya bersama 15 delegasi honorer K1 dari sejumlah provinsi, termasuk 5 dari wilayah Sumut, dalam beberapa hari belakangan ini terus memperjuangkan nasibnya di Jakarta. Sudah beberapa kali bertandang ke kantor kemenag, BKN, dan DPR. Selain dari Sumut, ada perwakilan dari Kaltim, Sumsel, dan Banten.
Pada Selasa (17/12), mereka menemui anggota Komisi VIII DPR sebagai mitra kerja kemenag, dan Komisi II DPR yang merupakan mitranya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (kemenpan-RB). Namun, para wakil rakyat itu hanya "kaget" mendengarkan keluhan mereka.
Petinggi kemenag belum juga mau mengeluarkan surat otorisasi yang menjelaskan bahwa mereka benar sebagai tenaga honorer yang diangkat sesuai ketentuan. Padahal, hanya itu yang dibutuhkan Badan Kepegawain Negara (BKN) sebagai syarat pemrosesan pengangkatan mereka menjadi CPNS.
"Sekjen Kemenag bilang takut meneken surat otorisasi. Mestinya, kalau takut, ya minta surat keterangan dari kanwil-kanwil bahwa kami ini memang honorer kemenag yang resmi. Selama ini kami dibayar dari DIPA mereka, kok tak diakui," sesal Fauzi.
Dia mengancam akan mengerahkan ribuan rekannya untuk menggelar aksi unjuk rasa di gedung yang dipimpin Suryadharma Ali itu. "Para ulama akan turun ke jalan. Ulama, karena sebagian besar dari kami adalah guru-guru agama," ujar Fauzi. (sam/jpnn)
WARNING..!! Etika BERKOMENTAR di Blog all's well :
a. Gunakanlah Perkataan yang Baik, Ramah dan Sopan
b. Komentar SPAM akan all's well HAPUS setelah direview
c. Komentar NEGATIF & RASIS akan Segera di HAPUS
d. Dilarang Menambahkan "LINK AKTIF" dalam Komentar
Note: "ANDA SOPAN KAMI PUN SEGAN" (all's well) ConversionConversion EmoticonEmoticon