Madrasah Diminta Siapkan Diri

Print Friendly and PDF

JAKARTA -(Suara Merdeka) Semua satuan pendidikan di bawah Kementerian Agama (Kemenag) akan melaksanakan kurikulum baru pada tahun ajaran depan. Hal itu dilakukan supaya persiapan perubahan kurikulum dapat dilakukan dengan matang.
Ada kesepakatan sekolah-sekolah di bawah Kemenang akan me­laksanakan kurikulum baru mu­lai Tahun Ajaran 2014/2015. Tahun ini DPR minta agar se­mua persiapan dimatangkan, ujar anggota Komisi VIII DPR RI, Bag­howi, kepada Suara Merdeka, ke­marin.
Menurutnya, banyak hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah untuk dapat mewujudkan perubah­an kurikulum ke arah yang lebih baik. Dari persiapan materi ajar, peningkatan kompetensi guru, ke­tersediaan buku dan sarana pra­sarana pendukung serta apa yang akan dituju dengan perubahan kurikulum tersebut.
Ini semua harus dilakukan de­ngan matang dan tidak bisa dengan tergesa-gesa. Semua harus disusun dan dilakukan sesuai dengan jad­wal. Kalau terlalu mepet akan sulit terpantau, ungkapnya.
Dikatakan, persiapan utama yang harus dilakukan oleh Ke­me­nag adalah melakukan kajian ma­teri ajar yang lebih baik dari ta­hun-tahun sebelumnya. Jangan sam­pai perubahan kurikulum yang akan di­mulai tahun depan itu tanpa tu­juan dan target yang jelas, tegas politikus Partai Demokrat itu.
Setelah materi dan tujuan pe­ru­bahan kurikulum ditentukan, guru-gu­ru pelatih harus disiapkan de­ngan baik. Buku dan bahan ajar ju­ga menjadi hal penting dalam pe­laksanakan perubahan kurikulum.
Guru Pelatih
Mereka harus berkompeten dalam pendidikan, kemudian me­reka dapat mengajarkan guru-guru sasaran sesuai dengan tujuan uta­ma kurikulum tersebut, katanya.
Dirinya berharap agar pelatihan ke­pada guru-guru madrasah dapat di­lakukan mulai awal tahun depan sehingga masih ada waktu bagi para guru untuk mendalami pemahaman.
Jangan sampai guru juga gagal me­mahami apa yang harus dila­kukan saat kurikulum baru nanti­nya. Buku harus dipastikan ketersediaannya, tegas Baghowi.
Terkait dengan anggaran ku­ri­ku­lum di sekolah di bawah Ke­me­nag, telah dialokasikan Rp 350 miliar. Itu untuk mulai persiapan, penga­daan buku, pelatihan gu­ru, hingga im­plementasi, terang­nya.
Anggota komisi VIII dari Fraksi PKS, Raihan Iskandar menga­takan, keputusan untuk tidak me­lak­sanakan kurikulum baru pada tahun ini tepat. Pasalnya, jika terlalu dipaksakan justru akan berakibat fatal, khususnya bagi para pe­serta didik.
Sehingga, apa yang menyang­kut pelaksanaan kurikulum baru di se­kolah madrasah bisa dipersiapkan dalam waktu yang cukup, ungkapnya.
Dia memberikan contoh, pe­lak­sanaan Kurikulum 2013 di ba­wah Kemdikbud tidak berjalan sempurna karena persiapannya dila­ku­kan secara tergesa-gesa.
Seharusnya Kemdikbud dulu berani menahan jangan dilakukan tahun ini. Semua seharusnya dilihat secara realistis. Kemenag kita ingat­kan supaya memberikan pelatihan guru yang cukup mulai saat ini. Harus belajar dari apa yang dilakukan oleh Kemdikbud. Jangan sampai implementasi kurikulumnya kacau lagi, pinta Raihan. (K32-60)
Previous
Next Post »

WARNING..!! Etika BERKOMENTAR di Blog all's well :

a. Gunakanlah Perkataan yang Baik, Ramah dan Sopan
b. Komentar SPAM akan all's well HAPUS setelah direview
c. Komentar NEGATIF & RASIS akan Segera di HAPUS
d. Dilarang Menambahkan "LINK AKTIF" dalam Komentar

Note: "ANDA SOPAN KAMI PUN SEGAN" (all's well) ConversionConversion EmoticonEmoticon

Our Gallery