Orang tua dan Setan
Tidak dikenal
Dahulu kala ada seorang laki-laki tua yang mempunyai benjolan besar di sebelah kanan wajahnya.
Suatu hari dia pergi ke gunung untuk memotong kayu, ketika hujan mulai turun dan angin bertiup sangat kencang, dia merasa tidak mungkin untuk pulang ke rumah, dengan ketakutan, dia mengambil tempat perlindungan di dalam rongga sebuah pohon tua. Ketika duduk meringkuk dan tak dapat tidur, dia mendengar bunyi banyak suara yang membingungkan di kejauhan yang perlahan-lahan mendekat ke arah mana dia berada. Dia berkata kepada sendiri: "Aneh sekali!" Saya menyangka saya seorang diri saja di gunung ini, tetapi saya mendengar suara banyak orang disini." Oleh sebab itu, dengan sedikit keberanian, dia mengintip, dan melihat kerumunan besar dari orang-orang yang kelihatan aneh. Ada yang berwarna merah, dan berpakaian hijau; yang lainnya berwarna hitam dan berpakaian merah; ada yang hanya memiliki satu mata; sedangkan yang lain tidak mempunyai mulut; memang, sangat tidak mungkin untuk menggambarkan berbagai macam bentuk dan keanehan mereka. Mereka menyalakan api, sehingga menjadi sangat terang seperti di siang hari. Mereka duduk dalam dua barisan yang melintang, dan mulai meminum anggur dan bergembira seperti manusia. Mereka mengedarkan cangkir minuman anggur begitu sering sehingga banyak dari mereka kelihatannya minum terlalu banyak. Salah satu setan muda bangun dan mulai menyanyikan lagu gembira dan menari; begitu juga dengan yang lainnya; beberapa dapat menari dengan baik dan yang lainnya menari dengan sangat buruk. Salah satunya berkata : "Kita sudah menikmati kesenangan yang luar biasa malam ini, tetapi saya lebih suka melihat hal-hal yang baru."
Suatu hari dia pergi ke gunung untuk memotong kayu, ketika hujan mulai turun dan angin bertiup sangat kencang, dia merasa tidak mungkin untuk pulang ke rumah, dengan ketakutan, dia mengambil tempat perlindungan di dalam rongga sebuah pohon tua. Ketika duduk meringkuk dan tak dapat tidur, dia mendengar bunyi banyak suara yang membingungkan di kejauhan yang perlahan-lahan mendekat ke arah mana dia berada. Dia berkata kepada sendiri: "Aneh sekali!" Saya menyangka saya seorang diri saja di gunung ini, tetapi saya mendengar suara banyak orang disini." Oleh sebab itu, dengan sedikit keberanian, dia mengintip, dan melihat kerumunan besar dari orang-orang yang kelihatan aneh. Ada yang berwarna merah, dan berpakaian hijau; yang lainnya berwarna hitam dan berpakaian merah; ada yang hanya memiliki satu mata; sedangkan yang lain tidak mempunyai mulut; memang, sangat tidak mungkin untuk menggambarkan berbagai macam bentuk dan keanehan mereka. Mereka menyalakan api, sehingga menjadi sangat terang seperti di siang hari. Mereka duduk dalam dua barisan yang melintang, dan mulai meminum anggur dan bergembira seperti manusia. Mereka mengedarkan cangkir minuman anggur begitu sering sehingga banyak dari mereka kelihatannya minum terlalu banyak. Salah satu setan muda bangun dan mulai menyanyikan lagu gembira dan menari; begitu juga dengan yang lainnya; beberapa dapat menari dengan baik dan yang lainnya menari dengan sangat buruk. Salah satunya berkata : "Kita sudah menikmati kesenangan yang luar biasa malam ini, tetapi saya lebih suka melihat hal-hal yang baru."
Lalu
orang tua itu, hilang rasa takutnya, berpikir bahwa dia juga ingin
menari, dan berkata, "Apa yang akan terjadi, terjadilah, bila karena hal
ini saya harus meninggal, saya harus tetap akan menari juga," Dia
menyelinap keluar dari rongga pohon dan, dengan penutup kepala yang
diselipkan menutupi hidungnya dan kapak yang tergantung di pinggangnya,
dia mulai menari. Setan-setan itu terlonjak kaget dan berkata, "Siapa
ini?" tetapi orang tua itu berayun maju mundur, ke kiri dan ke kanan,
semua kerumunan tersebut tertawa dan menikmati tarian yang dibawakan
oleh orang tua itu, dan berkata: "Orang tua itu menari dengan sangat
bagus! Kamu harus selalu datang dan menemani kami menari disini, tetapi,
kami takut kamu mungkin tidak akan datang, jadi kamu harus memberi kami
jaminan bahwa kamu akan datang." Jadi setan-setan tersebut mulai
berunding sesamanya, dan, setuju bahwa benjolan di wajah orang tua itu
adalah kekayaan yang pasti sangat tinggi nilainya, dan menuntut untuk
diambil sebagai jaminan. Orang tua itu membalas berkata: "Saya memiliki
benjolan ini selama bertahun-tahun, dan saya tidak memiliki alasan untuk
berpisah dengan benjolan ini, tetapi kamu bisa mengambilnya, atau
sebuah mataku, hidung atau apapun yang kamu inginkan." Lalu setan
tersebut memegang benjolan tersebut, memutar dan menariknya,
mengambilnya tanpa menimbulkan rasa sakit sedikitpun, dan menyimpannya
sebagai jaminan bahwa orang tua itu akan kembali. Ketika hari mulai
fajar, burung-burung mulai bernyanyi, setan-setan tersebut terburu-buru
untuk pergi.
Orang tua itu meraba wajahnya dan menemukan bahwa wajahnya menjadi
mulus tanpa ada benjolan besar lagi di wajahnya. Dia lupa akan kayu yang
dipotongnya dan terburu-buru untuk pulang. Istrinya, begitu melihat
dia, berteriak kegirangan dan berkata, "Apa yang terjadi denganmu?" Lalu
orang tua itu menceritakan semua kisah yang terjadi padanya.
Saat
itu, diantara tetangganya, ada orang tua juga yang memiliki benjolan di
sebelah kiri wajahnya. Mendengan bahwa orang tua yang pertama tadi
berhasil menyingkirkan kesialannya, dia berencana untuk melakukan hal
yang sama, Lalu dia berangkat ke gunung dan menyelinap ke rongga pohon
yang disebutkan oleh orang tua pertama dan menunggu hingga setan-setan
tersebut muncul. Dengan keyakinan penuh, setan-setan tersebut datang
seperti yang dikatakan, dan mereka mulai duduk, meminum anggur dan
bergembira seperti sebelumnya. Orang tua yang kedua ini, ketakutan dan
mulai gemetar, menyelinap keluar dari rongga pohon. Setan-setan tersebut
menyambut kedatangannya dan berkata: "Orang tua ini telah datang, mari
kita lihat dia menari." Tetapi orang tua yang satu ini sangat kaku dan
menari tidak sebaik orang tua yang pertama, sehingga setan-setan itu
berteriak: "Tarian kamu sangat jelek dan bertambah buruk dan buruk, kami
akan memberikan kamu kembali benjolan yang kami ambil sebagai jaminan."
Saat itu, setan yang membawa benjolan tersebut menempelkannya pada sisi
wajah kanan si orang tua itu; orang tua yang sial itu akhirnya pulang
kerumah dengan benjolan pada kedua sisi wajahnya.
WARNING..!! Etika BERKOMENTAR di Blog all's well :
a. Gunakanlah Perkataan yang Baik, Ramah dan Sopan
b. Komentar SPAM akan all's well HAPUS setelah direview
c. Komentar NEGATIF & RASIS akan Segera di HAPUS
d. Dilarang Menambahkan "LINK AKTIF" dalam Komentar
Note: "ANDA SOPAN KAMI PUN SEGAN" (all's well) ConversionConversion EmoticonEmoticon