PERUBAHAN SIFAT BENDA
Setiap
benda mempunyai sifat tertentu yang membedakannya dengan benda lain.
Sifat benda meliputi bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau.
Dalam kehidupan sehari-hari, sifat-sifat tersebut dapat mengalami
perubahan yang dapat disebabkan oleh pemanasan, pendinginan, atau pembakaran. Perubahan tersebut dapat berlaku secara sementara ataupun menetap (permanen).
A. Sifat Benda Padat, Cair, dan Gas
1. Sifat Benda Padat
Benda
padat mempunyai bentuk dan ukuran yang tetap. Contohnya kayu, batu, dan
buku. Bentuk dan ukuran benda tersebut tetap walaupun dipindahkan
tempatnya.
2. Sifat Benda Cair
Benda
cair memiliki ukuran yang tetap, namun bentuknya berubah-ubah sesuai
dengan wadah yang ditempatinya. Contohnya air. Apabila air 1 liter
dimasukkan ke dalam botol maka bentuknya seperti botol dan volumenya
tetap 1 liter. Jika air tersebut
dipindahkan ke dalam kaleng maka volumenya tetap 1 liter dan bentuknya seperti kaleng.
3. Sifat Benda Gas
Benda
gas mempunyai bentuk dan ukuran yang berubah-ubah. Contohnya udara di
dalam balon bentuknya seperti balon dan menempati seluruh ruangan balon.
B. Faktor-faktor penyebab perubahan sifat benda.
1. Pemanasan
Pemanasan
berarti pemberian panas pada suatu benda. Air yang dipanaskan akan
berubah menjadi uap air. Jadi pemanasan pada air menyebabkan perubuhan
wujud benda dari cair menjadi gas. Perubahan wujud dari cair menjadi gas
disebut menguap.
2. Pendinginan
Air yang dimasukkan ke dalam ruang pembeku (freezer) dalam lemari es, akan
membeku dan menjadi es. Pada peristiwa tersebut terjadi perubahan
bentuk dari cair menjadi padat. Perubahan wujud dari air menjadi padat
disebut membeku.
3. Pembakaran
Semua benda yang dibakar akan mengeluarkan bau kurang enak. Jadi, benda yang dibakar akan mengalami perubahan sifat benda, yaitu bentuk, warna, kelenturan, dan bau.
4. Pembusukan
Jika
kita menyimpan buah di udara terbuka dalam waktu beberapa hari tentunya
buah itu akan menjadi lembek, layu, dan warnanya pun berubah. Hal ini
terjadi karena buah yang tersebut mengalami pembusukan. Jadi, pembusukan
mengakibatkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, dan bau.
Beberapa cara untuk memperlambat proses pembusukan.
1. Dimasukkan ke dalam ruangan bersuhu rendah/dingin (kulkas)
2. Diawetkan melalui manisan
3. Diawetkan melalui pengasinan, misalnya ikan asin.
5. Perkaratan
Logam
seperti besi, dapat mengalami perkaratan apabila terkena air atau uap
air dan dibiarkan dalam waktu yang lama. Perkaratan ini menyebabkan
warna besi berubah dan besi menjadi rapuh. Perkaratan dapat menyebabkan
benda mengalami perubahan warna dan kekuatan.
6. Pencampuran
a. Percampuran tepung kanji dan air
Semula,
tepung kanji berwarna putih, kering, dan berupa butiran halus. Setelah
dicampur air dan dimasak, campuran itu akan menjadi bubur dan lengket.
Jika tidak terlalu kental, campuran bubur itu dapat dimakan. Campuran
itu juga dapat dimanfaatkan sebagai lem.
b. Percampuran pasir dan semen
Selain
dengan air, semen dapat dicampur dengan pasir, batu split/koral.
Campuran tersebut berguna untuk menambah kekuatan bangunan. Semen yang
dicampur dengan pasir dan air dimanfaatkan untuk menempelkan batu bata.
Campuran semen, pasir, air dan koral digunakan untuk membuat beton.
Semen yang dicampur dengan air saja digunakan untuk menghaluskan dinding
atau lantai.
C. Perubahan Sementara dan Perubahan Tetap
1. Perubahan Sementara
Perubahan
wujud benda sementara atau dapat kembali. Artinya bahwa bentuk benda
yang mengalami perubahan dapat berubah kembali ke bentuk awalnya.
Perubahan bersifat sementara disebut juga perubahan fisika. Contoh
perubahan sementara adalah seperti berikut.
a. Air
yang didinginkan akan berubah wujud menjadi es. Sebaliknya jika es
dibiarkan di udara terbuka atau dipanaskan akan kembali menjadi air.
b. Gula atau garam dapat larut dalam air. Sebaliknya jika air diuapkan, akan didapatkan kembali gula atau garam.
c. Pada
pengecoran logam, lempeng besi dipanaskan pada suhu tinggi sehingga
mencair. Kemudian cairan besi dimasukkan dalam cetakan dan didinginkan
sehingga wujudnya akan kembali menjadi logam yang padat.
2. Perubahan Tetap
Perubahan
tetap atau tidak dapat kembali. Artinya benda yang telah mengalami
perubahan tidak dapat kembali lagi ke bentuk awalnya. Perubahan ini
menghasilkan zat baru. Perubahan bersifat tetap disebut juga perubahan
kimia. Contoh perubahan tetap adalah sebagai berikut.
a. Pembusukan buah-buahan
b. Pembakaran benda
c. Perkaratan besi dan logam
WARNING..!! Etika BERKOMENTAR di Blog all's well :
a. Gunakanlah Perkataan yang Baik, Ramah dan Sopan
b. Komentar SPAM akan all's well HAPUS setelah direview
c. Komentar NEGATIF & RASIS akan Segera di HAPUS
d. Dilarang Menambahkan "LINK AKTIF" dalam Komentar
Note: "ANDA SOPAN KAMI PUN SEGAN" (all's well) ConversionConversion EmoticonEmoticon