Jakarta,
Kemdikbud — Master naskah soal ujian nasional (UN) telah diserahkan ke
lima perusahaan pemenang lelang penggandaan naskah oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh.
Selanjutnya, naskah tersebut akan digandakan hingga 18 Maret mendatang.
Sekretaris Badan Penelitian dan
Pengembangan (Balitbang) Kemdikbud, Dadang Sudiyarto, mengatakan,
setelah digandakan, naskah soal dan lembar jawaban ujian (LJU) akan
didistribusikan ke ibu kota provinsi. Pendistribusian dijadwalkan
tanggal 19-31 Maret 2014 dengan pengawasan dari perguruan tinggi, LPMP,
dan Polri.
“Distribusi dari percetakan hingga
provinsi menjadi tanggung jawab perusahaan percetakan,” kata Dadang pada
rapat koordinasi nasional (Rakornas) UN, di Jakarta, Senin
(24/02/2014).
Setelah sampai di provinsi, tanggal 1
April dijadwalkan naskah UN akan diserahkan kepada dinas pendidikan
provinsi melalui panitia pelaksana hasil pekerjaan (PPHP) dan disaksikan
oleh perguruan tinggi, LPMP, dan Polri. Dari dinas, naskah tersebut
akan didistribusikan kembali ke penyimpanan sementara di kabupaten/kota.
Pendistribusian tahap ini melibatkan panitia dari Kanwil Kemenag dan
diawasi oleh perguruan tinggi, LPMP, dan Polri.
Dadang menjelaskan, setelah berada di
titik penyimpanan sementara naskah UN dijaga oleh perguruan tinggi,
LPMP, dan Polri. Pengambilan semua naskah soal dan LJUN oleh satuan
pendidikan yang lokasinya jauh dari tempat penyimpanan sementara pada 13
April 2014, satu hari sebelum pelaksanaan ujian nasional dengan
pengawalan pihak kepolisian.
“Bagi satuan pendidikan yang berada di
sekitar lokasi penyimpanan sementara, pengambilan naskah UN dilakukan
setiap hari selama UN berlangsung sesuai dengan mata pelajaran yang
diujikan,” kata Dadang.
Setelah siswa mengerjakan soal UN,
perguruan tinggi mengawasi penerimaan LJUN dari satuan pendidikan.
Pengawas memastikan amplop LJUN dilem/dilak, ditandatangani oleh
pengawas ruang, dan dibubuhi stempel satuan pendidikan. “Soal dan LJUN
tidak dikumpulkan terlebih dulu di ruang kepala sekolah, agar tidak ada
dugaan kecurangan,” katanya.
Proses pemindaian LJUN dilakukan dengan
menggunakan software yang ditentukan oleh pelaksana UN tingkat pusat.
Panitia menjamin, keamanan proses pemindai LJUN terjaga dan akan
disampaikan hasil pemindaian ke pelaksana tingkat pusat. (Seno Hartono)
Sumber: Kemdikbudhttp://kemdikbud.go.id/kemdikbud/berita/2183
WARNING..!! Etika BERKOMENTAR di Blog all's well :
a. Gunakanlah Perkataan yang Baik, Ramah dan Sopan
b. Komentar SPAM akan all's well HAPUS setelah direview
c. Komentar NEGATIF & RASIS akan Segera di HAPUS
d. Dilarang Menambahkan "LINK AKTIF" dalam Komentar
Note: "ANDA SOPAN KAMI PUN SEGAN" (all's well) ConversionConversion EmoticonEmoticon