Lampu hias benang sesuai bahan dasar pembuatannya’,
bahwa bahan dasar benang yang biasa digunakan dalam pembuatan lampu
hias benang umumnya ada 3 macam, yaitu: Lampu Hias Benang Woll, Lampu
Hias Benang Jahit, dan Lampu Hias Benang Obras.
Membuat
kerajinan lampu hias benang bukanlah pekerjaan yang dapat kita
selesaikan dalam satu hari, melainkan pengerjaannya harus bertahap,
dalam panduan ini akan saya bagi menjadi beberapa tahap pengerjaannya:
- Menyiapkan bahan dan peralatan
- Proses gulung, lem dan pengeringan
- Proses pemberian leher
- Proses pembuatan pola karakter
- Proses pembentukan karakter
- Dudukan lampu dan finishing
Sebagai
contoh dalam pembuatan lampu hias benang ini akan kita coba membuat
sebuah lampu hias benang karakter kartun, yaitu karakter ‘Minie Mouse’.
Baiklan, sekarang kita mulai tahap demi tahap proses cara membuat lampu
hias benang obras yang unik, indah dan menarik.
1. Menyiapkan Bahan dan Peralatan
Sebelum
memulai proses pembuatan lampu hias benang harus kita persiapkan dulu
bahan dan peralatan yang dibutuhkan seperti yang saya tunjukkan pada
gambar diatas:
- Benang Obras – sesuai dengan warna karakter yang akan dibuat, umumnya benang obras tersedia dalam gulungan kecil, sedang dan ukuran kiloan. Untuk membuat lampu hias ukuran kecil dibutuhkan satu atau dua roll benang obras kecil.
- Kain Flanel – sesuai dengan warna yang dibutuhkan. Sebagai contoh kai ini kita akan membuat karakter minie mouse dan yang kita butuhkan adalah warna: pink muda, pink tua, putih, merah, hitam. Di toko biasanya dapat kita peroleh ukuran meteran atau ukuran kecil yang sudah dipotong-potong dengan harga Rp.2.500/potong.
- Ballon Tiup – diusahakan beli ballon metalik (ballon party) yang ukuran sedang, karena balonnya lebih tebal dan bentuknya seimbang setelah ditiup. Alasan kenapa saya memilih ballon tiup sebagai cetakan adalah karena ballon tiup bentuknya elastis sehingga gulungan benang bisa diatur sesuai keinginan, mau bulat ataupun agak lebih lonjong atau ellips. Bila kita gunakan ballon karet yang bisa dikempesin lagi, bentuknya adalah bulat sempurna. Padahal tidak semua karakter terlihat bagus bila dibuat dalam bentuk bulat sempurna.
- Lem Kayu – Biasanya saya gunakan lem fox, tapi bila tidak tersedia bisa diganti dengan merek lain yang sejenis. Kita gunakan lem ini karena nantinya kalau dikeringkan akan bening sehingga tidak merubah warna asli benang yang kita gunakan. Lem ini juga akan digunakan untuk menempel potongan pola kain flannel ke bola benangnya.
- Lem Power atau biasa disebut dengan lem korea – dibutuhkan untuk penempelan cepat.
- Kabel Set – kabel yang sudah satu set dengan colokannya.
- Fitting Lampu – dapat diperoleh di toko-toko listrik.
- Bohlam Lampu 5 watt – untuk ukuran lampu yang lebih besar dapat digunakan watt yang lebih besar sesuai dengan cahaya yang kita inginkan.
- Potongan Kayu sebagai dudukan fitting.
- Bahan PVC bulat diameter 2,5 inch dan lebar 1cm – digunakan sebagai leher dan pembentukan lobang pada bola benang agar mudah memasukkan bohlam lampu.
- Double tip dengan lebar 1,2cm.
- Potongan kertas tebal/duplex 500gr – dipotong memanjang 24cm dan lebar 1,5cm.
- Gunting – pilih gunting yang tidak terlalu tebal dengan ujung yang agak lancip karena akan lebih mudah untuk menggunting bagian yang lebih kecil.
- Cutter besar – jangan cutter kecil karena terlalu lentur dan mudah patah
- Obeng dan Tang
- Kuas kecil yang biasa digunakan untuk melukis, dan kuas besar yang biasa digunakan untuk cat tembok.
- Benang Jala – warna hitam, benang dengan ukuran besar yang nantinya dibutuhkan untuk menyempurnakan pembentukan karakter. Bila tidak ada benang jala dapat diganti dengan benang wol.
- Meja Kerja – Bagi yang ingin menekuni pembuatan lampu ini sebagai usaha sebaiknya dilengkapi dengan meja kerja supaya dalam bekerja lebih mudah dan tidak terlalu menunduk.
Semua yang disebutkan diatas adalah bahan dan peralatan yang kita butuhkan dalam proses pembuatan lampu hias benang obras.
2. Proses Gulung, Lem, dan Pengeringan
Setelah
tahap persiapan bahan dan alat maka sekarang akan kita mulai tahap
selanjutnya yaitu proses gulung bola benang hingga siap untuk di
keringkan setelah di lem.
Biasanya
dalam proses penggulungan benang, diajarkan dengan cara gulung basah,
maksudnya bahwa dalam proses gulung ballon harus di oles dengan lem
dahulu, benangnya harus di cempungin di dalam lem dulu, atau benang
ditarik melalui lem, dan juga melakukan pengeleman berkali-kali sampai
selesai. Semuanya itu saya sebut dengan proses basah, dimana pada saat
menggulung tangan kita pasti lengket dan berlumuran dengan lem.
Tapi
proses yang akan kita lakukan adalah penggulungan dengan cara kering
sampai selesai proses penggulungan, jadi bisa kita lakukan penggulungan
beberapa atau banyak bola benang, dan baru kemudian nanti di lakukan
pengeleman secara bersamaan sebelum di jemur.
Dalam
penggulungan benang tidak mungkin seseorang langsung bisa melakukan
dengan baik, melainkan harus belajar dahulu cara-cara atau tehnik
menggulung dan bila belum berhasil jangan enggan untuk mencoba dan
mencoba lagi sampai dihasilkan bola benang dengan bentuk yang sesuai.
Bila belum menguasai tehnik menggulung maka dipastikan bentuk ballon
yang tadinya bulat akan benjol-benjol setelah digulung dengan benang.
Tidak ada satu teori tehnik menggulung yang bisa kita tuangkan kepada
seseorang dan langsung bisa, tapi tehnik gulung tersebut akan dikuasai
dan dipelajari saat mulai menggulung, sekali kita menemukan tehniknya
maka kita akan bisa menggulung ballon dengan gaya gulung kita sendiri
yang belum tentu sama dengan gaya gulung orang lain. Menggulung ballon
ukuran besar lebih sulit dibandingkan dengan ballon ukuran kecil, Oleh
karena itu kita mulai belajar dengan ballon kecil terlebih dahulu.
Mari kita langsung praktek sambil belajar beberapa tehnik dasar penggulungan benang, sebagai berikut:
- Tiup ballon kira-kira seukuran bola takraw, atau buah melon, atau diameter 13cm, kemudian ikatkan ujung ballonnya. warna ballon harus kontras dengan warna benang yang akan kita gulung supaya nantinya bisa kita tau dengan jelas apakah ballon sudah benar-benar tertutup dengan benang atu belum.
- Letakkan benang obras dibawah rak gulung, atau alternatif lain letakkan di bawah meja atau kursi yang ada lobangnya, atau bila tidak ada boleh letakkan di bawah gagang pintu, atau apa saja yang penting benang bisa kita cantolkan atau tarik melalui lobang tadi, sehingga waktu menggulung benang akan selalu tertarik ke atas dengan mulus. Bila di letakkan begitu saja maka waktu menggulung benang akan tertarik dan selalu jatuh. Dapat juga diletakkan di wadah yang memungkinkan benang untuk berputar saat ditarik. Jika posisi nya sudah tepat kemudian lilitkan ujung benang pada ujung/ikatan ballon
- Mulai menggulung secara acak keseluruh bagian ballon, pada awal menggulung diusahakan dengan lembut, benang jangan terlalu ditahan sehingga memberikan tekanan lebih ke ballonnya yang dapat mengakibatkan ballon langsung benjol dan kehilangan bentuknya. Tiap gulungan tidak boleh menumpuk pada satu tempat melainkan harus selalu berpindah dan merata ke seluruh bagian benang, secara acak tapi harus selalu seimbang. Intinya ballon harus selalu di putar supaya tidak ada dua kali gulungan yang menimpa gulungan sebelumnya pada posisi yang sama, karena itu akan memberikan tekanan lebih pada posisi itu. Ingat, bahwa ballon itu elastis, didalam ballon itu ada angin, jadi bila kita tekan di satu tempat lebih besar dari pada tempat lain maka angin yang ada di dalam ballon akan mencari tempat dimana gulungan benang lebih lemah, yang akan mengakibarkan bentuk ballonnya menjadi benjol. Jadi gulungan harus selalu seimbang.
- Sebagai contoh coba perhatikan gambar diatas no.3 dan no.4, dari awal mulai menggulung dimana benang masih jarang tapi terlihat merata disemua permukaan ballon, hingga pada gambar no.4 gulungan sudah mulai terlihat rapat tapi keseimbangan tetap terjaga, benang tetap memenuhi permukaan ballon secara merata, sehingga bentuk ballon juga tetap terjaga bulat.
- Lakukan proses yang sama sampai ballon tidak terlihat lagi, yang menandakan gulungan benang sudah mulai tebal.
- Rapikan gulungan dengan teliti dan merata. Ingat, posisi gulungan benang jangan di atur dengan rapi, tapi harus selalu acak sehingga terlihat abstrak, karena disitulah salah satu letak ke unikan lampu benang yang sedang kita buat.
- Setelah ketebalan benang kira-kira cukup maka ikatkan ujung benang ke ikatan ballon dan putuskan. Tidak ada ukuran pasti ketebalan benang yang kita gulung sebagai ukuran bahwa gulungan sudah selesai. Apabila kita sudah sering gulung maka kita akan menemukan feeling mengenai ketebalan yang sempurna. Tapi untuk pemula sebagai patokannya adalah bahwa seluruh permukaan ballon sudah tidak terlihat lagi, semua sudah tertutup oleh benang. Setelah selesai digulung coba hasil gulungan di letakkan di tempat datar dengan ikatan ballon berada di atas, bila dapat berdiri dengan baik dengan ikatan ballon tepat berada di atas dan ditengah, itu menandakan gulungan kita sempurna.
- Selanjutnya setelah selesai gulung, maka sudah siap untuk kita lakukan proses pemberian lem agar nantinya setelah kering benang akan keras dan bentuknya tetap terjaga setelah ballon di pecahkan. Lem fox harus kita cairkan terlebih dahulu. Tuangkan lem fox ke dalam wadah, tambahkan air sedikit kemudian aduk hingga merata, kemudian tambahkan lagi sedikit air dan aduk lagi. Jadi pada awal mengaduk jangan langsung tambahkan air yang banyak karena itu akan mengakibatkan lem susal larut dengan airnya, tambahkan air hingga encer seperti susu. Jangan terlalu kental karena akan sulit untuk dapat meresap ke dalam benang, dan jangan terlalu encer karena nantinya bola benang yang dihasilkan akan jadi lembek karena kekurangan lem. Perkiraan kekentalannya adalah seperti susu kental yang biasa kita minum. Tingkat kekentalan yang tepat akan kita temukan berdasarkan pengalaman.
- Oleskan lem dengan menggunakan kuas besar ke seluruh permukaan benang secara merata sampai benar-benar meresap hingga ke cetakan ballon yang ada di dalam benang.
- Sebagai tanda bahwa lem sudah benar-benar meresap dan cukup maka permukaan benang akan kelihatan benar-benar basah oleh lem cair yang berwarna putih.
- Jemur bola benang di tempat panas secara menggantung dengan mengikat atau mengaitkan ikatan ballon.
- Sisa-sisa lem yang kira oleskan secara berlebihan akan menetes dan terbuang pada saat kita gantung dan jemur.
Setelah
proses jemur, kita tinggal menunggu sampai benang benar-benar kering
dan keras, biasanya dibutuhkan waktu kira-kira sehari penuh dalam
kondisi panas untuk menghasilkan tingkat kekeringan yang sempurna.
Bahkan bila cuaca kurang panas bisa butuh waktu sampai 2 hari.
3. Proses Pemberian Leher
Sesuai
dengan namanya ‘Lampu Hias Benang’ sudah pasti di dalamnya akan kita
kasi bohlam lampu agar dapat menyala, maka harus ada lobang untuk
memasukkan bohlam lampu ke dalam bola benang.
Dalam
hal ini ada beberapa pembuat lampu yang hanya memberi lobang dibawah
dengan memotong/menggunting bagian lampu sesuai ukuran yang di inginkan,
kemudian dimasukkan begitu saja ke dudukan lampunya.
Tapi
sekarang kita akan membuat lobang lampunya sekaligus sebagai leher,
Jadi selain berfungsi sebagai lobang untuk tempat memasukkan bohlam
lampu, juga sebagai variasi menambah keindahan, dan juga agar antara
bola benang dengan dudukan lampu menyatu dengan sempurna, tapi juga
mudah untuk dilepaskan bila kita akan mengganti bohlam lampu jika suatu
saat nanti mati/putus.
Proses
pemberian leher ini kita lakukan setelah benang yang kita jemur sudah
benar-benar kering dan keras, maka ballon yang ada di dalam siap untuk
di pecahkan dan dikeluarkan. Berikut proses pengerjaannya:
- Potong ujung ballon dengan menggunakan cutter, maka otomatis angin yang ada di dalam ballon akan keluar dan ballon kempes. Seiring dengan kempesnya ballon tersebut maka ballon akan menyusut dan terpisah di dalam bola benang.
- Beri lobang atau sayatan/irisan melalui lobang kecil bekas ikatan ballon yang dipotong tadi, gunakan cutter agar lebih mudah. Panjang irisan kira-kira 1,25inch
- Setelah terdapat satu irisan maka ujung gunting sudah bisa masuk mlalui irisan itu, selanjutnya gunakan gunting untuk member irisan di sekeliling lobang kecil tadi.
- Potongan yang dibutuhkan sekitar 16 potongan sehingga lobang lobangnya mudah kita buka, kemudian melalui lobang tersebut masukkan 2 jari untuk mengambil pecahan ballon yang ada di dalam bola benang. Bila ada benang yang menempel pada pecahan ballon tadi, tarik semuanya keluar dan gunting ujungnya sampai didalam bola benang terlihat rapi, tidak ada benang yang menggantung.
- Siapkan bulatan PVC yang akan kita tempelkan pada lobang yang telah kita buat.
- Sebelum ditempelkan, beri double tip mengelilingi bagian dalam PVC
- Cabut seal double tip sehingga yang tersisa bagian lemnya aja yang menempel pada PVC tersebut. Kemudian tempelkan pada lobang yang sudah dibuat, dengan lobang kecil bekas potongan ujung ballon tadi sebagai poros/titik tengah. Jadi PVC ditempelkan benar-benar berada ditengah bola benang.
- Tahan PVC agar tidak bergeser dan rekatkan potongan/irisan kecil-kecil yang sudah kita buat sebelumnya.
- Setelah potongan-potongan tadi kita kita tempelkan mengelilingi bagian dalam PVC yang sudah kita kasi double tip, maka lobang pada bagian bola benang akan terbuka lebar.
- Siapkan potongan kertas tebal/duplex yang kita potong kecil dan gulung agar bisa masuk ke dalam lobang yang sudah terbuka, jadi posisinya berada dibagian dalam, sehingga potongan-potongan benang berada di antara PVC dan kertas duplex tersebut.
- Renggangkan gulungan kertas duplex dengan kuat sehingga menekan potongan-potongan benang tadi dan menempel kuat dengan PVC, atur antara kertas duplex dengan PVC sejajar dan rapi.
- Setelah yakin dan dipastikan potongan kertas duplex sudah menekan ujung-ujung potongan benang dengan kuat, tahan dan berikan lem power/lem korea lebih dulu di ujung pertemuan kertas duplex tersebut, sehingga kalau pegangan kita lepaskan, kertas duplex tetap menempel dan tidak longgar lagi.
- Kemudian berikan lem power / lem korea ke sekeliling dengan merata sehingga antara PVC, ujung potongan benang, dan kertas duplex menempel dengan sempurna.
- Potong ujung-ujung benang yang mengelilingi PVC dengan menggunakan gunting.
- Setelah digunting maka benang yang ada diantara PVC dan kertas duplex akan rata.
- Rapikan dengan cutter sehingga ujungnya benar-benar rata dan rapi.
- Periksa sekali lagi bagian dalam bola benang, dan pastikan sudah rapi dan tidak ada benang yang menggantung, Karena kerapian sangat diutuhkan dalam setiap proses yang kita lakukan. Selalu dilakukan kontrol pada akhir setiap tahap pengerjaan.
- Proses pemberian leher selesai, bola benang sudah dapat berdiri dengan sempurna.
Dengan
selesainya proses pemberian leher ini, maka telah siap untuk
dilanjutkan ke tahapan berikutnya yaitu pemberian hiasan atau model.
4. Proses Membuat Pola Karakter
Dalam
tahap ini saya akan member gambaran mengenai proses pembuatan pola
karakter yang akan kita berikan untuk menghiasi bola benang.
Sebelum
kita mulai menggunting kain flannel untuk menghiasi bola benang agar
tampak lebih indah, maka terlebih dahulu kita pikirkan bentuk atau
karakter yang akan kita buat. Dalam contoh ini kita akan membuat
karakter kartun ‘minie mouse’.
- Langkah awal yang kita lakukan adalah menggambar karakter yang akan kita buat. Sebagai patokan untuk mengatur skala gambar, kita buatkan lingkaran sebesar bola benang yang akan kita buatkan karakter, bola benang yang kita punya berukuran kira-kira 13cm. Buat gambar sebagus mungkin dengan perbandingan skala yang proporsional antara setiap bagian yang akan kita gunting nantinya. Masing-masing bagian kita gambar, seperti wajah, mata, hidung, mulut, lidah, kuping dan pinta.
- Setelah jadi gambar dari setiap bagian-bagian dari karakter dengan skala yang proporsional dan terlihat bagus, maka bagian-bagian itu kita extrak/pisahkan, sehingga kita mempunyai gambar masing masing bagian secara terpisah-pisah. Proses pembuatan gambar tersebut bisa kita lakukan di computer dengan program yang kita pahami penggunaannya, kalau saya biasanya menggambar di program corelDRAW. Tapi bila tidak terbiasa dengan computer boleh juga digambar manual di kertas. Tapi memang intinya harus bisa menggambar agar pola yang akan dibuat juga bagus.
- Bila menggunakan computer, gambar dari bagian-bagian tadi bisa di print, dan bila menggambar dengan manual berarti hasil gambarnya bisa langsung digunakan. Selanjutnya gambar bagian-bagian yang terpisah tersebut di tempel menggunakan lem di atas kertas karton yang kaku (duplex 500gr). Kemudian gunting mengikuti garis, maka kita akan mendapatkan pola/cetakan dari masing-masing bagian tersebut.
Pola
yang kita buat akan digunakan sebagai cetakan untuk memberi garis
guntingan di kain flannel yang akan kita gunting, dengan cara ini hasil
yang kita dapatkan akan lebih rapi. Apabila kita menggambar langsung di
atas kain flannel tanpa membuat pola/cetakan terlebih dahulu akan terasa
sulit. Keuntungan yang kita dapat bila membuat pola/cetakan terlebih
dahulu, maka cetakannya bisa kita simpan, jadi bila kita akan membuat
karakter yang sama di lain waktu, sudah tinggal cetak saja menggunakan
pola/cetakan yang sudah kita punya.
5. Proses Pembentukan Karakter
Sekarang
kita akan mulai membentuk karekte kartun Minie Mouse dari mulai
menggambar garis guntingan di atas kain flannel sesuai dengan cetakan
yang sudah dibuat, menggunting sampai menempelkan di atas permukaan bola
benang.
- Ambil salah satu pola/cetakan yang sudah dibentuk dengan kertas karton tebal / duplex sebelumnya, contohnya pola wajah, kemudian tempelkan di atas kain flannel warna pink muda, tahan dan beri garis di sekeliling pola tersebut dengan menggunakan ballpoin.
- Angkat cetakan pola tersebut dari kaun flannel maka akan terlihat pola tersebut tercetak di atas kain flannel, selanjutnya gunting kain flannel mengikuti garis yang sudah ada.
- Lakukan pencetakan dan pengguntingan pola-pola yang dibutuhkan hingga semua bagian yang dibutuhkan sudah selesai di gunting, dan jangan lupa warna-warnanya sesuai gambar yang sudah dibuat.
- Kita akan mulai menempel satu persatu bagian-bagian tersebut di atas permukaan bola benang. Yang paling pertama di tempel adalah bagian wajah. Ambil pola wajah dan beri lem fox yang asli (tanpa di encerkan) dan oleskan di satu sisi dengan menggunakan kuas kecil (kuas yang biasa digunakan untuk melukis).
- Setelah diolesi dengan lem secara merata kemudian tempel ke bola benang dengan bagian bawah pola wajah hampir menempel pada leher. Tempelkan bagian tengah secara vertical terlebih dahulu baru kemudian bagian pinggir-pinggirnya.
- Periksa tempelan wajah secara keseluruhan sudah rapi, tidak ada lekukan-lekukan kain flannel di sekeliling pola wajah tersebut, periksa sekeliling dengan teliti. Ingat selalu bahwa kerapian dan keindahan adalah hal penting dalam pembuatan lampu hias benang.
- Setelah wajah tertempel dengan rapi maka yang selanjutnya kita tempel adalah hidung. Penempelan hidung harus berada pada posisi yang benar, secara vertical harus berada tepat di garis tengah wajah, tempelan hidung ini akan menjadi acuan kita untuk penempelan bagian-bagian wajah lainnya. Setelah hidung lanutkan dengan menempel kelopak mata, mulut, diikuti dengan lidah di atas tempelan mulut tadi.
- Setelah selesai di tempel, periksa kembali apakah semua sudah rapi dan posisinya sudah tepat. Apabila ada yang kurang rapi dan tepat segera betulkan sebelum lemnya mengering.
- Ambil bagian kuping dan beri lem pada bagian bawahnya yang akan ditempel ke bola benang.
- Tempelkan bagian kuping yang sudah diberi lem pada bola benang sesuai dengan posisinya sehingga kuping berdiri dengan sempurna. Kemudian diamkan sebentar hingga lemnya mongering dan kupingnya tidak jatuh lagi.
- Agar karakternya lebih hidup, jelas dan terlihat bagus, maka akan kita beri garis wajah dan disekeliling kornea mata. Oleskan lem dengan menggunakan kuas kecil secara melengkung di bawah kelopak mata dan menyinggung bagian bawah kedua kelopak mata tersebut.
- Sekalian oleskan juga lem di sekeliling kedua kelopak mata.
- Tempelkan benang jala atau bisa juga menggunakan benang wol mengikuti lem yang suda di oleskan tadi, tempelkan dengan rapi dan kemudian gunting ujung-ujung benangnya.
- Tempelkan kornea mata yang berwarna hitam kecil pada kelopak mata. Sehingga sampai pada tahapan ini sudah bisa terlihat karakter minie mouse dengan jelas.
- Dalam kenyataanya kita tidak bisa membedakan tikus cewek dan tikus laki dengan hanya melihat wajahnya bukan? Dalam hal ini karakter yang kita buat adalah minie mouse yang berkatakter cewek, maka untuk memperjelas karakternya kita berikan alis matanya. Alis mata kita buat dari tempelan benang jala atau benang wol, lakukan proses penempelannya sama dengan sebelumnya.
- Yang terakhir kita tempelkan adalah Pita, oleskan lem fox pada bagian bawah belakang pita.
- Kemudian tempelkan di atas wajah dan tepat didepan kuping. Posisinya harus berada tepat ditengah. Bayangkan garis vertical di tengah wajah, dan tempelkan pita tepat ditengah garis vertical tersebut. Nah dengan demikian kita sudah mendapatkan Lampu hias benang karakter kartun ‘minie mouse’ yang lucu.
- Periksa sekali lagi keseluruhan karakter yang sudah kita buat dan pastikan semua sudah rapi dan sempurna.
Setelah
selesai pembentukan karakter tersebut kemudian diamkan hingga semua lem
mengering dengan sempurna. Untuk mempercepat pengeringan boleh
menyalakan lampu di dalam bola benangnya, karena panas yang timbul akan
mempercepat proses pengeringan.
6. Dudukan Lampu dan Finishing
Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses panjang pembuatan lampu hias benang yang kita lakukan:
- Siapkan kabel set, fitting dan potongan kayu sebagai tatakan dan sebagai pondasi bagi lampu hias agar berdiri lebih kokoh karena bertumpu pada tatakan kayu yang berat. Beberapa pembuat lampu menggunakan dudukan lampu yang sudah jadi yang bahannya terbuat dari bahan plastik yang ringan. Tapi saya lebih suka menggunakan kayu limbah pallet karena motif kayunya yang unik sehingga terlihat lebih kokoh, indah dan alami. Bentuknya boleh disesuaikan dengan selera, mau persegi, bulat atau bentuk lain. Bila ingin berkreasi lebih lagi pada potongan kayu ini silahkan agar terlihat lebih menarik.
- Rangkaikan kabel dengan fitting, prosesnya sangat mudah hanya dengan nyambungkan kedua ujung kabel pada mur yang sudah tersedia pada fitting, tempelkan dengan rapi agar tidak ada serat dari kedua ujung kabel tersebut yang menyatu sehingga menyebabkan short circuit/korsleting. Setelah tersambung, tempelkan fitting berada tepat di tengah potongan kayu pallet yang sudah dibentuk, penempelan dapat menggunakan mur atau bisa juga menggunakan lem power/lem korea, karena lem ini juga akan menempelkan fitting denga kayu secara kuat. Pasangkan bohlam lampu, coba kabel di colokkan ke arus listrik, bila menyala berarti proses pembuatan dudukan lampu selesai.
- Selanjutnua kita berikan sentuhan akhir pada bulatan lampu hias minie mouse yang sudah kita buat. Tapi sebelumnya pastikan dulu bahwa semua bagian-bagian dalam pembentukan karakter dari guntingan kain flannel sudah benar-benar kering dan menempel dengan sempurna. Ambil lampunya dan balik, sekarang kita berikan lobang atau sobekan pada leher dibagian belakang, fungsinya sebagai jalur untuk kabel yang melintang di atas tatakan kayu. Sehingga nantinya lampu dapat berdiri sempurna diatas dudukan/tatakan kayu yang sudah kita buat.
- Leher yang kita buat dari bahan PVC warnanya putih, agar sesuai dengan karakter yang kita buat maka PVC tersebut kita tutup dengan menggunakan kertas yang berwarna merah. Boleh menggunakan kerts scrap atau kertas lain, yang penting terlihat bagus dan berwarna merah, gunakan double tip / lem untuk menempel.
- Dudukkan lampu pada tatakan, leher benar-benar menempel pada tatakan kayu dengan rapat, sehingga fitting lampu yang ada di dalam tidak terlihat.
- Periksa bagian belakang, bahwa lobang atau sobekan pada leher pas buat jalur kabelnya. Bila sobekan kurang dalam boleh disesuaikan lagi sampai leher benar-benar menempel dengan tatakan kayu secara sempurna.
- Selamat…..anda sudah menyelesaikan proses pembuatan lampu hias karakter minie mouse dengan sempurna. Silahkan langsung digunakan dan nikmati hasil karya anda sendiri.
- Bila ingin di pasarkan silahkan buat kardus khusus dan masukkan kedalam kemasan dengan rapi. Lampu Hias Benangpun siap untuk dipasarkan.
Demikianlah
yang dapat saya bagikan dengan anda semua, berharap apa yang saya
bagikan dapat dijadikan sebagai Panduan Lengkap Cara membuat Lampu Hias
Benang. Saya sudah berusaha untuk dapat menjelaskan semua langkah dan
tahap secara detail dan jelas, tapi sekiranya ada hal yang kurang
silahkan tanyakan langsung, akan saya usahakan jawab hingga anda semua
dapat mengerti dengan baik.
share: http://www.kriya-asri.com/pages/articles-17/panduan-lengkap-cara-membuat-lampu-hias-benang-41.html
3 komentar
Click here for komentarJadi benang jala hitam buat apa bos ?? Tolong d jelas kan bos ?? TQ
Replydipakai untuk menyempurnakan pembentukan karakter lampion masbro, apabila dirasa masih belum bagus, tapi kalo dah pakai benang obras n hasilnya bagus, yah ga usah dipakai benang jalanya.oke.dicoba saja, pasti bisa
Replysuwun ... sangat bermanfaat
ReplyWARNING..!! Etika BERKOMENTAR di Blog all's well :
a. Gunakanlah Perkataan yang Baik, Ramah dan Sopan
b. Komentar SPAM akan all's well HAPUS setelah direview
c. Komentar NEGATIF & RASIS akan Segera di HAPUS
d. Dilarang Menambahkan "LINK AKTIF" dalam Komentar
Note: "ANDA SOPAN KAMI PUN SEGAN" (all's well) ConversionConversion EmoticonEmoticon