JAKARTA -
Pundi-pundi dana abadi pendidikan yang dikelola Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan (LPDP) terus menggunung. Paling anyar, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menggelontorkan dana segar untuk
dana abadi pendidikan sebesar Rp 6,5 triliun.
Mendikbud Mohammad Nuh menuturkan, dana
abadi pendidikan tahun ini mendapatkan tambahan anggaran dari APBN
Perubahan 2014 sebesar Rp 6,5 triliun.
Dia menuturkan sebelum mendapatkan
suntikan itu, dana abadi pendidikan berjumlah Rp 17 triliun. “Sehingga
sekarang kalai dibulatkan, sekitar Rp 24 triliun,” ujar Nuh kemarin.
Menteri asal Surabaya itu menjelaskan,
dengan dana pokok Rp 24 triliun itu, bisa mendapatkan hasil pengelolaan
sekitar Rp 2 triliun. Uang pokok dana abadi pendidikan itu bakal terus
berkembang. Pasalnya pemerintah menetapkan bahwa 10 persen dari hasil
pengelolaan dana abadi pendidikan itu, harus dikembalikan lagi ke dana
induknya.
Selama ini pemerintah hanya menggunakan
hasil pengelolaannya saja. Di antaranya dipakai untuk beasiswa
pendidikan tinggi di dalam dan di luar negeri, pembiayaan penelitian,
serta rehab sekolah darurat akibat bencana.
Nuh menjelaskan bahwa program
pengelolaan dana abadi pendidikan ini tidak berhenti ketika Kabinet
Indonesia Bersatu Jilid II berakhir. Dia menjelaskan program ini juga
bakal dilanjutkan oleh pemerintahan mendatang. “Naif rasanya jika kita
tidak ada dana yang berkesinambungan,” katanya.
Dia menjelaskan masyarakat tidak perlu
khawatir dengan pengelolaan dana abadi pendidikan ini. Nuh menegaskan
bahwa dana abadi pendidikan ini berbeda dengan dana abadi umat yang
didapat dari kegiatan penyelenggaraan ibadah haji.
Perbedaan utama adalah, dana abadi
pendidikan ini dikumpulkan dari APBN dan direstui penggunannya oleh DPR.
Sedangkan dana abadi umat itu bersumber dari dana yang dikumpulkan dari
calon jamaah haji.
Nuh juga menanggapi kritikan bahwa
alokasi dana abadi pendidikan ini terkesan menghambur-hamburkan
anggaran. Sebab di sejumlah titik masih ada sekolah yang rusak serta
banyak masyarakat belum bisa mengakses pendidikan.
Mantan rektor ITS Surabaya itu
menuturkan, memang benar masih banyak sekolah yang perlu diperbaiki.
Begitu juga masih banyak anak-anak yang perlu dibantu untuk bisa terus
sekolah.
“Dana abadi pendidikan ini bersifat
seperti tabungan. Untuk sekolah rusak dan lain-lainnya itu, sudah ada
anggarannya sendiri,” jelasnya.
Dengan keuangan negara yang sehat, Nuh
optimis ke depan dana abadi pendidikan yang dikelola LPDP bakal semakin
besar. Dia mengatakan dana abadi pendidikan sudah mencapai Rp 24 triliun
dan baru dikumpulkan sejak 2011 lalu.
Jika pemerintah ke depan bersedia
mengalokasikan anggaran untuk tabungan dana abadi pendidikan, Nuh
optimis lima tahun lagi total dana abadi pendidikan mencapai Rp 50
triliun.
“Sudah ada yang berani memberikan return
pengelolaan 10 persen,” jelas Nuh. Dengan demikian dari asumsi uang
pokok dana abadi pendidikan sebesar Rp 50 triliun itu, maka hasil
pengelolaannya mencapai Rp 5 triliun per tahun. Kemudian Rp 500 miliar
diantaranya, dimasukkan lagi ke dana induk. (wan)
WARNING..!! Etika BERKOMENTAR di Blog all's well :
a. Gunakanlah Perkataan yang Baik, Ramah dan Sopan
b. Komentar SPAM akan all's well HAPUS setelah direview
c. Komentar NEGATIF & RASIS akan Segera di HAPUS
d. Dilarang Menambahkan "LINK AKTIF" dalam Komentar
Note: "ANDA SOPAN KAMI PUN SEGAN" (all's well) ConversionConversion EmoticonEmoticon