Panduan Pembelajaran dan Asesmen Revisi 2025

Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA) Kurikulum Merdeka revisi 2025 telah diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Revisi ini merupakan penyempurnaan implementasi Kurikulum Merdeka, bukan penggantian kurikulum baru. 

Secara umum, panduan revisi 2025 lebih menekankan pada pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang berpusat pada murid.

Berikut adalah panduan utama dalam revisi 2025:

1. Tujuan dan kerangka kerja

• Fokus pada kompetensi dan karakter: PPA 2025 menekankan pengembangan kompetensi dan karakter peserta didik melalui 8 Dimensi Profil Lulusan yang disempurnakan, yaitu beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, kreatif, serta cinta lingkungan dan sehat jasmani-rohani.
• Pembelajaran bermakna: Kurikulum mendorong pembelajaran yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan nyata, bukan sekadar hafalan.
• Kerangka fleksibel: Satuan pendidikan diberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan kurikulum sesuai dengan kesiapan dan kebutuhan lokal. 

2. Pembelajaran

• Pembaruan materi: Mulai tahun ajaran 2025/2026, akan diimplementasikan mata pelajaran pilihan baru yaitu Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) secara bertahap. Tujuannya adalah membekali siswa dengan literasi digital dan kemampuan berpikir komputasional.
• Kurikulum operasional: Dokumen kurikulum satuan pendidikan (KSP) tidak lagi bersifat kaku, melainkan menjadi "dokumen hidup" yang terus dievaluasi dan disesuaikan.
• Integrasi teknologi: Pemanfaatan teknologi digital didorong untuk mendukung proses pembelajaran. 

3. Asesmen

• Asesmen formatif yang kuat: Panduan ini mengutamakan asesmen formatif yang berkelanjutan untuk memantau perkembangan belajar siswa dan menyesuaikan strategi pengajaran.
• Penilaian komprehensif: Kenaikan kelas dan kelulusan tidak hanya didasarkan pada nilai rapor, melainkan pada pencapaian kompetensi, perkembangan karakter, serta partisipasi siswa secara holistik.
• Siklus asesmen: Pelaksanaan asesmen dilakukan secara siklus: perencanaan, pelaksanaan, serta refleksi dan umpan balik yang bermakna.

4. Implementasi

• Pendekatan bertahap: Pemerintah akan menyediakan pelatihan dan pendampingan bagi guru serta sarana digital secara bertahap untuk mendukung implementasi yang merata di seluruh daerah.
• Kolaborasi: Keterlibatan orang tua dan masyarakat diperkuat untuk mendukung proses pembelajaran berbasis proyek dan komunitas.

 

Link Download Disini 

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

About ansud-site

Terima Kasih Sobat Cekgu Aqisa Atas Kunjungannya, Semoga Selalu Menginspirasi dan Bermanfaat Bagi Dunia Pendidikan Di Tanah Air Tercinta Indonesia.SALAM EDUKASI

Related Post