BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran sehari-hari, penulis selalu mengacu pada buku guru
dan buku siswa. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik
digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya penulis
mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar
belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan
kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses
berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3
(aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Kegiatan
yang berkesan monoton menjadikan suasana pembelajaran di kelas terasa kaku dan
anak-anak tampak tidak ceria.
Bedasarkan keterangan dari beberapa siswa diperoleh informasi bahwa (a)
siswa jenuh dengan
suasa belajar di kelas, (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru
adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya
bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks.
Salah
satu strategi dan metode yang di harapkan mampu meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematika tersebut yaitu strategi Higher Order Thinking (HOT) dengan metode
Collaborative Learning. Higher
Order Thinking (HOT) adalah suatu strategi dengan proses berpikir yang
mendorong siswa untuk menemukan informasi dan ide-ide dalam cara tertentu yang
memberi mereka pegertian dan implikasi baru.
Dengan
Strategi HOT diharapkan mampu merangsang siswa untuk mengintrepretasikan,
menganalisa dan mampu memanipulasi
informasi sebelumnya sehingga tidak monoton. Keahlian Higher Order
Thinking (HOT) meliputi aspek berpikir kritis, berpikir kreatif dan kemampuan
memecahkan masalah.Proses pembelajaran di kelas sudah seharusnya dimulai dari merangsang
siswa agar lebih aktif dalam berpikir untuk menemukan informasi dan ide
sehingga dapat menentukan solusi serta mengaitkan masalah nyata yang dapat
dipikirkan oleh siswa. Untuk menghadapi
era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan
dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah discovery
learning. Discovery learning atau DL merupakan model pembelajaran yang
mengedepankan strategi pembelajaran penemuan sehingga siswa belajar tentang
cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya.
Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadui
dengan model DL, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa
meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model pembelajaran
ini diterapkan pada kelas IV ternyata proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran discovery
learning yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice
(praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS.
B.
Jenis
Kegiatan
Kegiatan
yang dilaporkan dalam laporan
praktik baik ini adalah kegiatan pembelajaran tematik di kelas IV untuk pasangan KD Bahasa Indonesia
dan IPA.
C.
Manfaat
Kegiatan
Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswa
PELAKSANAAN
KEGIATAN
A.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan
best practice penulis
dalam menerapkan
pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan
best practice ini adalah siswa kelas IV semester 1 di SD Negeri Mangunrejo 2 sebanyak 20 orang.
B.
Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang
digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas IV Tema 2 Subtema 3 pembelajaran 1 tematik IPA dan Bahasa Indonesia.
Adapun kompetensi dasarnya adalah sebagai berikut:
|
Bahasa Indonesia |
||
|
KD 3.4 |
Membandingkan
teks petunjuk penggunaan dua alat yang sama dan berbeda. |
|
|
KD 4.4 |
Menyajikan teks petunjuk penggunaan alat dalam bentuk teks tulis dan
visual menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif |
|
|
IPA |
||
|
KD 3.5 |
Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan
bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas
bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) daam kehidupan sehari-hari . |
|
|
KD 4.5 |
Menyajikan laporan hasil pengamatan dan
penelusuran informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi |
|
C. Cara Melaksanakan Kegiatan
Berikut ini adalah
langkah-langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan
penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan
KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan dalam
pembelajara tematik. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas IV, penulis memilih tema selalu berhemat energi
untuk membelajarkan pasangan KD 3.4
- 4.4 muatan Bahasa Indonesia dan KD 3.5 – 4.5 muatan IPA di kelas IV semester 1.
- Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis
target kompetensinya sebagai berikut.
- Perumusan
Indikator Pencapaian Kompetesi
|
IPK Bahasa Indoesia |
|
|
3.4.2 |
Mempraktikkan
teks petunjuk yang dibaca ( IPK kunci ) |
|
KD 3.4 |
Membandingkan
teks petunjuk penggunaan dua alat yang sama dan berbeda |
|
4.4.2 |
Menyajikan teks petunjuk untuk membuat layang -
layang (IPK kunci) |
|
KD 4.3 |
Menyajikan teks petunjuk penggunaan alat dalam
bentuk teks tulis dan visual menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif |
|
IPA |
|
|
3.5.5 |
Mengidentifikasi berbagai sumber energi alternatif. (IPK Kunci) |
|
4.5.2 |
Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran
informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi (IPK Kunci) |
|
KD 3.5 |
Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan
bentuk energi, dan sumber energi alternatif ( angin, air, matahari, panas
bumi, bahan bakar organik, dan nuklir ) dalam kehidupan sehari - hari |
|
KD 4.5 |
Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran
informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi |
4. Pemilihan Model Pembelajaran
Model
pembelajaran yang dipilih adalah Discovery Learning
5.
Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model
Pembelajaran
Berikut ini langkah pembelajarannya:
|
Sintak
Model Pembelajaran |
Guru |
Siswa |
|
Orientasi Masalah |
1)
Guru mengaitkan
materi dengan pengalaman siswa. 2)
Guru mengajukan pertanyaan, “Pernahkan kalian bermain layang - layang? 3)
Guru meminta siswa membaca teks petunjuk pembuatan layang - layang. 4)
Bertanya jawab tentang
pembuatan layang - layang 5)
Guru menyampaikan tujuan materi pem-belajaran hari
itu adalah membuat layang - layang
dan peta pikiran tentang energi alternatif. 6)
Guru
menyampaikan bahwa kegiatan beri kutnya siswa ditu-gaskan membuat
layang - layang berdasarkan teks petunjuk.. |
1) Menyimak
penjelasan guru dan menjawab pertanyaan guru. |
|
Mengorganisasi |
1)
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap
kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang. 2)
Setiap
kelompok mengerjakan tugas yang telah dijelaskan oleh guru. |
|
|
Membimbing penyelidikan |
1)
Guru membimbing siswa menyelesaikan tugasnya. 2)
Guru memberi ban-tuan dan atau menja-wab pertanyaan
dari siswa bila dibutuhkan. |
|
|
Mengembangkan dan menyajikan laporan hasil karya |
Mendampingi siswa dalam
mengembangkan dan menyajikan laporan hasil kerja. |
1) Menyusun laporan
hasil kerja kelompok. 2) Mempresentasikan
hasil kerjanya dalam diskusi kelas. 3) Kelompok lain
memberikan tang-gapan, mengajukan pertanyaan, atau usul terhadap hasil kerja
kelompok lain. |
|
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah. |
1) Menganalisis dan
mengevaluasi hasil kerja siswa. 2) Memberi
penguatan hasil belajar siswa. |
1) Menyimak
penjelasan guru. 2) Mengajukan
pertanyaan dan atau tanggapan bila belum paham. |
|
Mengembangkan dan menyajikan laporan hasil karya |
Mendampingi siswa
menyelesaikan kerja kelompoknya. |
1)
Mendiskusikan hasil simakan. 2)
Mengerjakan tugas yang disajikan dalam LKS. 3)
Mempresentasikan hasil kerja kelompok. 4)
Menanggapi presentasi kelompok lain. |
|
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah. |
1)
Menganalisis dan mengevaluasi hasil kerja kelompok. 2)
Memberi penguatan hasil belajar siswa. 3)
Membimbing siswa membuat simpulan hasil belajar hari
itu. |
1) Menyimak
penjelasan guru. 2) Mengajukan
pertanyaan bila belum paham. |
6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan
hasil kerja 1 hingga
5 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar,
LKS, dan instrumen penilaian.
RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan
karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.
D.
Media dan Instrumen
Media pembelajaran yang digunakan dalam
praktik terbaik ini adalah (a) contoh teks visual
berjudul tentang
prosedur pembuatan layang-layang, (b) tayangan tentang energi alternatif
diambil dari https://www.AWALILMU.com/ (c)
lembar kerja Peserta Didik (LKPD) tematik.
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik
ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen
untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan (a) tes tulis pilihan
ganda dan uraian singkat.
E.
Waktu dan Tempat Kegiatan
Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 23 Oktober tahun 2019 bertempat di
kelas IV
SD Negeri Mangunrejo 2
Kebonagung.
BAB
III
HASIL
KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik
baik ini diuraikan sebagai berikut.
1.
Proses
pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning
berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru,
termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas
pembelajaran yang dirancang sesuai sintak Discovery
Learning mengharuskan
siswa aktif selama proses pembelajaran.
2.
Pembelajaran
tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.
Setelah mengamati dan membaca teks petunjuk tertulis,
siswa mampu mengidentifikasi langkah - langkah pembuatan layang - layang dengan
tepat.. Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari
materi IPA
tentang energi alternatif
dalam kehidupan sehari - hari dengan tepat..
Pemahaman tentang energi alternatif
membantu siswa dalam menyajikan laporan
dalam bentuk peta pikiran.
3.
Penerapan
model pembelajaran Discovery Learning
meningkatkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal
ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi
topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam
pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana
kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk
berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana
siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses
berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu
disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi
yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung
menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan
oleh guru.
Berbeda
kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan
menerapkan Discovery Learning
ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang pemahaman teks petunjuk dan energi alternatif
benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan siswa
untuk berpikir kritis.
4.
Penerapan
model pembelajaran Discovery Learning
juga meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving).
Discovery Learning yang
diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan gambar
berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan
masalah.
Sebelum
menerapkan Discovery Learning,
penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa.
Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai
dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang
digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan
menerapkan Discovery Learning,
siswa tidak hanya belajar dari
teks tulis, tetapi juga dari gambar
serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang
dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan model Discovery Learning. Dengan tujuan untuk
mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu menggunakan metode ceramah, siswa
pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat
penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang menguasai
dalam penerapan model-model pembelajaran.
C. Cara Mengatasi Masalah
Agar
siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan Discovery Learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi
pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa,
dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher
order thinking skills/HOTS). Pemahaman
dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan membuat siswa termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar
menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat
diatasi dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik
dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan
kegiatan literasi baca = tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi
digitalnya.
BAB
IV
SIMPULAN
DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan
uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran Discovery Learning
layak dijadikan praktik baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan
transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan
model pembelajaran Discovery Learning
yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan
PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik
pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery Learning, berikut disampaikan
rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar
dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru serta jaring-jaring tema yang
telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran tematik yang
kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi
sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan
teori. Kemampuan belajar dengan
cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih
tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat
mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS.
Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai
dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah
wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
Angi, dkk.2016. Buku
tematik Buku Siswa Selalu Berhemat Energi.Jakarta:Dirjen
Guru dan Tenaga
Kependudukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Angi, dkk.2016. Buku tematik Buku Guru Selalu Berhemat
Energi.Jakarta:Dirjen
Guru dan Tenaga Kependudukan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Ariyana, Yoki, dkk. 2019. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta: Dirjen Guru dan Tenaga Kependudukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
LAMPIRAN
Lampiran
1 : Foto-foto kegiatan
Lampiran
2 : RPP
Lampiran
3 : Bahan Ajar
Lampiran
4 : LKS
Lampiran
5 : soal pilihan ganda dan uraian
Lampiran
6 : kunci, dan pedoman penyekoran
Lampiran
7 : Lembar observasi proses
pembelajaran
Lampiran
1
DOKUMENTASI KEGIATAN
KEGIATAN
PENDAHULUAN
Foto 1 Foto
2 Foto 3
Berdoa dan salam Literasi Apersepsi
tanya jawab
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
PROSES
SAINTIFIK
Foto
7 Foto 8
Mengasosiasi Mengkomunikasikan
PEMBELAJARAN
HOTS
Foto 12 Foto 13
PPK
Foto 14 Foto 15 Foto 16
Gotong royong Integritas Nasionalis
GLN
Foto 17 Foto 18 Foto
19
Membaca Asmaul
Husna Membaca buku Membaca tayangan LCD
non pelajaran
DIMENSI
PENGETAHUAN
Foto 23
Pelaksanaan
penilaian
KEGIATAN PENUTUP
Foto
24 Foto
25
Refeksi, tindak lanjut Doa
dan salam penutup
Lampiran
2
Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )
Satuan Pendidikan :
SD Negeri Mangunrejo 2
Mata Pelajaran :
IPA dan Bahasa Indonesia
(Tema/Sub Tema/PB untuk SD)
Kelas/ Semester :
IV/ 1
Materi Pokok :
Energi alternatif
Alokasi Waktu :
3JP
A.
Kompetensi Inti (KI)
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat,
dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B.
Kompetensi Dasar
(KD), Indikator Pencapaian Kompetensi
IPA
|
No |
KOMPETENSI DASAR |
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI |
|
|
Kompetensi
Pengetahuan 3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber
energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air,
matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) daam kehidupan
sehari-hari |
3.5.2 Mengidentifikasi bentuk -
bentuk energi 3.5.3 Mengidentifikasi perubahan bentuk energi 3.5.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi alternatif |
|
|
Kompetensi
Ketrampilan 4.5
Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang
berbagai perubahan bentuk energi |
4.5.2 Menyajikan
laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang berbagai perubahan
bentuk energi |
BAHASA INDONESIA
|
No |
KOMPETENSI DASAR |
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI |
|
|
Kompetensi
Pengetahuan 3.4 Membandingkan
teks petunjuk penggunaan dua alat yang sama dan berbeda. |
3.4.2 Mempraktikkan teks petunjuk yang dibaca. |
|
|
Kompetensi
Ketrampilan 4.4
Menyajikan teks petunjuk penggunaan alat dalam bentuk teks tulis dan visual
menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif |
4.4.2 Menyajikan teks petunjuk untuk membuat layang -
layang. |
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati gambar dan membaca teks
petunjuk tertulis, siswa mampu mengidentifikasi langkah-langkah pembuatan
layang-layang dengan tepat.
2. Dengan mengamati gambar dan membaca teks
petunjuk tertulis, siswa mampu membuat layang-layang dengan tepat.
3. Dengan pengamatan, siswa mampu
mengidentifikasi manfaat energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari dengan
tepat.
4. Setelah pengamatan, siswa mampu menyajikan
laporan dalam bentuk peta pikiran hasil pengamatan tentang perubahan bentuk energi alternatif dalam kehidupan sehari-hari dengan
sistematis.
D.
Materi Pembelajaran
IPA : Energi alternatif
BAHASA INDONESIA : Teks visual
E.
Metode Pembelajaran
1.
Pendekatan :
scintific
2.
Model : discovery learning
3.
Teknik : example non example
4.
Metode : penugasan, pengamatan, tanya jawab, diskusi dan
praktek
F.
Media Pembelajaran
1. Bambu, kertas, lem dan tali ( bahan membuat
layang - layang )
2. Laptop
3. LCD Proyektor
4. Bahan tayang
G.
Sumber belajar
1. Buku Tema Pegangan Guru Kls 4
2. Buku
Pegangan Siswa Kls 4
3. Internet: www.
awalilmu.com
4. Lingkungan
H. Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
|
TAHAP PEMBELAJARAN |
KEGIATAN PEMBELAJARAN |
ALOKASI WAKTU |
|||||
|
A.
Kegiatan Pendahuluan |
|||||||
|
Pendahuluan (persiapan/orientasi) |
(
Nasionalis )
·
Apa judul bacaan ·
Buku ini menceritakan tentang apa ( Critical and problem solving ) |
20 menit |
|||||
|
Apersepsi |
1. Guru mengaitkan materi dengan
pengalaman siswa. 2. Guru bertanya jawab kembali materi
yang disampaikan sebelumnya.(Communication) |
|
|||||
|
Motivasi |
1. Guru memberi motivasi
untuk menambah konsentrasi belajar siswa. 2. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan pada hari ini. 3. Menyampaikan bentuk pembelajaran yang akan dilakukan pada hari
ini. |
||||||
|
B.
Kegiatan Inti |
|||||||
|
Deskripsi
kegiatan |
(
Transfer knowledge )
|
70 |
|||||
|
|
|
||||||
|
C. Kegiatan Penutup
|
|||||||
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap
·
Observasi
LEMBAR PENILAIAN
PENILAIAN SIKAP
|
NO |
NAMA |
Aspek yang di nilai |
SKOR |
||||
|
Disiplin |
Jujur |
Tanggung jawab |
Santun |
Percaya diri |
|||
|
1. |
|
|
|
|
|
|
|
|
2. |
|
|
|
|
|
|
|
|
3. |
|
|
|
|
|
|
|
|
4. |
|
|
|
|
|
|
|
2)
Pengetahuan
-
Tes tertulis: Pilihan ganda dan soal uraian 5 soal
Penilaian : Total
nilai siswa x 10
Total nilai maks
3)
Keterampilan
BAHASA INDONESIA
-
Unjuk Kerja : Pembuatan layang - layang
-
Penilaian : Total
nilai siswa x 10
Total nilai maks
IPA
- Peta
pikiran tentang energi alternatif di periksa menggunakan rubrik
Penilaian
: Total nilai siswa x 10
Total nilai maks
b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Ø Siswa
dapat menganalisis apakah layangan mereka dapat terbang dengan sempurna (
Pengayaan )
Ø Bagi
siswa yang belum memahami materi energi alternatif akan diberikan tambahan
bacaan dalam bentuk yang lebih sederhana ( Remedial )
J. Bahan Ajar
-
Buku K13 Pegangan Guru Kelas 4
-
Buku K 13 Buku siswa kls 4
-
Tayangan Proyektor
-
Internet
-
LKPD
Refleksi
Guru
Catatan Guru
1. Masalah :
……….
2. Ide Baru :
………..
3. Momen Spesial :
………….
|
Mengetahui Kepala Sekolah, INDAH SUKOWATI,S.Pd NIP. 19690612 199401 2001 |
Mangunrejo, 23 Oktober 2019 Guru Kelas IV SRI LESTARI, S.Pd SD NIP. 19860323 200903
2007 |
Lampiran 3
BAHAN AJAR
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Tema :
2. Energi dan Perubahannya
Subtema :
3. Sumber Energy alternatif
Pb : 1
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
5
LAMPIRAN 5
SOAL EVALUASI
Tema :
2. Energi dan Perubahannya
Subtema :
3. Sumber Energy alternatif
Pb : 1
A. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat!
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan
di bawah ini!
1. Zaman yang makin berkembang dan meningkatnya jumlah penduduk dunia
menyebabkan penggunaan energi terus meningkat. Terlebih lagi penggunaan energi
yang berasal dari bahan tambang yang sudah tidak terkendali. Sebagai solusi,
kita dapat memanfaatkan energi alternatif dalam kehidupan. Menurut pendapatmu,
mengapa penggunaan energi alternatif sangat diperlukan?
Jawab:………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...…………………………………………………………………………………………
2.
Apa yang terjadi apabila penggunaan energi dari bahan bakar fosil ataupun bahan
tambang lainnya tidak dibatasi?
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
3.
Sebutkan 3 macam energi alternatif yang ada dalam kehidupan!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………...………………………………………………………………………………………………………
4.
Energi yang berasal dari angin banyak bermanfaat dari alam. Sebutkan 3 alat
yang memanfaatkan energi angin!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
5.
Musim kemarau panjang ditandai dengan hembusan angina. Situasi demikian
dimanfaatkan oleh anak-anak untuk bermain layang-layang. Coba deskripsikan cara
memainkan layang-layang!
Jawab:
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
Lampiran
6
KUNCI
JAWABAN SOAL EVALUASI
A. Pilihan Ganda
1. C
2. D
3. A
4.B
5.A
B. Uraian
1. Menurut pendaat saya,
penggunaan energi alternatif sangat diperlukan saat ini karena:
-
Sebagai solusi alternatif agar dapat mengurangi
ketergantungan penggunaan bahan tambang.
-
Energi alternatif dapat diperbaharui, berbeda dengan
bahan bakar fosil atau bahan tambang lainnya
-
Energi alternatif ramah lingkungan karena polusi yang
dihasilkan lebih minimal dari pada bahan bakar fosil
2. Energi dari bahan bakar fosil dan bahan tambang lainnya akan habis,
karena waktu pembuatannya relatif lama sehingga suit diperoleh kembali.
3. Air, Angin, Panas bumi
4. - Kincir angin,
- perahu layar,
- layang-layang,
- baling-baling kipas
angina
5. a. Menyiapkan layang-layang
b. Memilih lokasi yang tepat,
misalnya tanah lapang
c. Mencari teman untuk membatu memegang
layang-layang yang akan diterbangkan
d. Memperhatikan arah angin, lalu meminta
teman menerbangkan layang-layang ke angkasa
e. Tarik dan ulur benang agar layang-layang
terbang tinggi di angkasa
![]()
Lampiran 7 Format Pengamatan
Lembar Observasi
Aspek Sikap
|
No. |
Nama |
Inrikator :
Kerjasama |
Indikator :
Percaya diri |
Indikator :
Teliti |
|||||
|
Kerjasama
dalam mengerjakan tugas dalam kelompok. |
Percaya
diri saat mengemukakan pendapat dalam diskusi. |
Percaya
diri saat mempresentasikan hasil kerja kelompok. |
Teliti
saat menganalisis permasalahan yang dikerjakan dalam kelompok. |
||||||
|
Ya |
Tidak |
Ya |
Tidak |
Ya |
Tidak |
Ya |
Tidak |
||
|
1. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dst |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Ya :
skor 1, jika sub indikator terlihat konsisten selama 1 hari
Tidak :
skor 0, jika sub indikator tidak terlihat sama sekali
Petunjuk
penskoran
Perhitungan
skor akhir menggunakan rumus :
Format Penilaian Unjuk Kerja
LEMBAR PENGAMATAN
PENILAIAN
KETERAMPILAN – UNJUK KERJA
KI............. : ...............................................................................................
KD............ : ...............................................................................................
INDIKATOR............................................................................................ :
...............................................................................................
MATERI.. : ...............................................................................................
|
No |
Nama |
|
|
Jumlah
Skor |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rubrik penilaian :
|
No |
Kriteria |
4 |
3 |
2 |
1 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Guru SD NEGERI MANGUNREJO 2

WARNING..!! Etika BERKOMENTAR di Blog all's well :
a. Gunakanlah Perkataan yang Baik, Ramah dan Sopan
b. Komentar SPAM akan all's well HAPUS setelah direview
c. Komentar NEGATIF & RASIS akan Segera di HAPUS
d. Dilarang Menambahkan "LINK AKTIF" dalam Komentar
Note: "ANDA SOPAN KAMI PUN SEGAN" (all's well) ConversionConversion EmoticonEmoticon